tentang si penulis

My photo
Bandung, Bandung, Indonesia
Seseorang yang sedang menempuh kehidupan di dunia arsitektural,khususnya ITB. Saat ini sedang menjalani kehidupan pasca tingkat 2 arsitektur dan sedang disibukkan persiapan untuk 'menyambut' adik2 2008 ke dalam wadah bernama IMA Gunadharma.

Sunday, October 14, 2007

Sejenak Merenung...

Kadang-kadang, klo lagi iseng,gw suka mikir.... Manusia itu kok kompleks banget ya? Berbagai macam pemikiran bisa muncul dari otak yang beratnya gak lebih berat daripada bayi paus... Bagaimana teori alam semesta, bahkan teori chaos bisa muncul dari otak sekecil itu?

Yang mau gw bahas di sini bukan soal teori alam semesta, bukan juga teori chaos, gw mengakui otak gw (walaupun sama2 kecil kaya otak Stephen Hawkings) tapi ga nyampe klo hal2 begitu... Yah,maklumlah,hehe..

Soal keterbukaan seseorang untuk dikritik oleh orang lain... atau lebih tepatnya kemampuan untuk mentolerir dan menelaah lebih lanjut sebelum melontarkan balasan... itu kali ya tepatnya...

Belum lama ini saya disodorkan sebuah web page forum, dimana ada salah seorang anggotanya yang mengkritik pedas... membuat tulisan,yang memancing amarah seluruh anggota forum tersebut.

Berbagai komentar pedas dilontarkan oleh para anggotanya,sebagai balasan atas apa yang ia tulis. Saya, yang juga anggota forum tersebut, pada awalnya merasa kesal jg... Bagaimana mungkin ia bisa menulis hal-hal seperti itu?

Saya heran,kenapa terlalu banyak orang yang mempergunakan generalisasi untuk membenarkan pendapatnya sendiri? Kenapa tidak menelaah dulu, menimbang2 dan mendengar pendapat orang lain?

Mungkin asalnya pengalaman pribadi? Bisa jadi. Namun generalisasi di saat yang tidak tepat - contohnya ya tulisan di web page itu - jelas akan mengundang kericuhan, dan bukannya tidak mungkin berakhir dengan baku hantam.

Memang dalam bahasa Indonesia diajarkan mengenai generalisasi. Tapi bukankah juga diajarkan bagaiman menarik kesimpulan dengan memanfaatkan premis-premis? Bukankah dengan pemanfaatan premis, setidaknya bisa mengurangi salah pengertian dan salah paham dalam menarik kesimpulan?


----------------------------------

Jadi akhirnya?

Saya kurang suka dengan generalisasi. Ya ampun,ini sudah abad keberapa,masih dengan mudahnya mengambil kesimpulan berdasar pikiran sempit dan picik?

Tidak,tidak,kalau begini manusia tidak berkembang,malah mundur ke zaman batu. Malu dong?

Cobalah,mari kita berefleksi,sudahkah kita membuat kesimpulan berdasar pemikiran logis dan seimbang? Berdasar keputusan hati lapang,bukan saat tertekan dan emosi melanda?

Menurut gw,dunia akan jadi tempat yang lebih indah jika penghuninya bisa saling bertoeransi dan saling menghargai,serta menjaga hak-haknya masing2...

sekian....




"....dan dunia pun tak akan berhenti berputar
kecuali manusia berhenti berpikir
dan dunia pun akan terhenti
kecuali Tuhan yang berkehendak demikian...."

0 comments: